Minggu pagi, tepat pukul 07.50 WIB; saya berfikir bagaimana ketika seorang manusia tidak memiliki siapa pun di dalam lingkungan nya? Apakah bisa ? Bukankah, kesendirian memang mengawali kelahiran kita di dunia ini ?. Memang ada banyak hal yang bisa kita kerjakan sendiri sebagai manusia, kita kerjakan sendiri sebagai bentuk tanggung jawab kita lahir di dunia ini, kita kerjakan sendiri sebagai bentuk menghargai diri kita sendiri. Namun, manusia punya limitasi yang sudah menjadi hukum nya (kita analogi kan seperti tercipta nya bumi yang beriringan dengan aturan di belakang nya) manusia tidak akan bisa tumbuh jika tidak bersosial dengan yang lain. Kenapa demikian ? manusia tersebut tidak bisa menilai diri nya sendiri tanpa dibantu orang di sekitarnya. Sebenarnya pernyataan ini mengarah tentang proses yang kita jalani saat hidup di dunia ini. Menurut saya, inti permasalahan nya adalah tanggung jawab, lebih spesifik adalah belajar. Belajar apa ? belajar semua hal yang ada di dunia ini, baik itu yang baik dan buruk. Untuk apa ? bukan dengan tujuan atau dengan alasan kita harus seperti ini, tetapi pembelajaran yang kita rasakan itu adalah nikmat tuhan di dunia. Sosialisasi adalah 1 dari banyak nya nikmat tuhan di dunia ini. Manusia diciptakan dalam berbagai bentuk pemikiran dan perasaan, itu hal yang saya bisa pastikan adalah nikmat tuhan. Bagaimana jika semua manusia sama ? mulai dari cara berfikir, berbicara, tingkah laku, dan dari segi emosional; Kita dituntut untuk memahami dan belajar satu sama lain dan bukan nya memenangkan ego kita masing-masing, di situlah proses kita belajar. Belajar menerima kritik, belajar menerima hujatan, belajar menerima perbedaan, dan belajar menerima keadaan. Tidak lain hanya untuk merasakan nikmat tuhan yang tidak akan ada habisnya.
Saya sangat senang dengan “masalah” karena itu saya anggap sebagai nikmat hidup, tetapi jangan sampai kita terbelenggu dengan masalah tanpa mencari jalan keluarnya, itu akan menjadi buruk apalagi ketika kita hanya diam dan bersembunyi. Banyak orang yang terjebak dan saya juga termasuk di dalam nya, tetapi saya belajar agar saya tidak terjebak bahkan menutupinya dengan candaan yang selalu saya keluarkan untuk melupakan nya. Ingat, lebih baik masalah kita selesai dengan tindakan daripada masalah yang selesai karena waktu. Orang yang menghindari dari masalah, bisa saya katakan mereka adalah hewan, karena kita sebagai manusia memiliki akal. Kita bisa menggunakan akal kita untuk berfikir, memilih langkah apa yang akan kita ambil untuk menyelesaikan nya. Semoga saya bukan hewan dan begitu juga orang-orang di sekitar saya.
#addition perasaan senang, jenuh, benci, rindu, curiga, kecewa, keluh, dan hampa adalah nikmat tuhan yang indah dan kita merugi jika mengingkari nya.
#addition perasaan senang, jenuh, benci, rindu, curiga, kecewa, keluh, dan hampa adalah nikmat tuhan yang indah dan kita merugi jika mengingkari nya.
Comments
Post a Comment