Skip to main content

#3


Suka, Sayang, Cinta, dan BAHAGIA !


Kebanyakan orang bisa dikatakan selalu salah menafsirkan dan memaknai beberapa kata yang akhirnya menimbulkan sebuah masalah yang nantinya dilemparkan ke orang lain, padahal itu kesalahan sendiri. Beberapa kata tersebut adalah suka,sayang,cinta dan bahagia. Kata-kata inilah yang banyak menimbulkan masalah di hidup kita walaupun presentase nya cukup kecil dan bisa dikatakan ini bukan masalah yang serius, tetapi ketika kita melihat realita justru kebanyakan orang lebih memilih untuk memusingkan hal ini daripada mereka dibuat pusing oleh ujian mereka, bahkan ketika masalah lain adalah urusan hidup dan mati, masih saja ada beberapa orang yang memilih hal-hal tersebut untuk dipusingkan, sungguh perbuatan yang sangat konyol alias tidak masuk akal. Maka dari itu saya bisa berkata bahwa ini terkadang menjadi masalah serius ketika orang-orang masih salah menafsirkan apa itu suka,sayang,cinta,dan bahagia.
Gimana ? Kurang setuju ?
Sekarang coba kita abaikan sejenak dan kita rincikan indikasi dari masing-masing hal tersebut. Indikasi suka terhadap orang adalah ketika kita ingin selalu bersama dan selalu ingin dekat dengannya dimanapun dan kapanpun, hal yang paling sederhana dan jarang orang bisa teliti untuk melihatnya adalah kata-kata ingin yang selalu muncul ketika kita suka terhadap orang, jadi ketika kita suka kepada orang poin nya adalah kita selalu “ingin”. Ketika sms kita harus selalu dibalas, pertanyaan kita harus selalu dijawab, dan cerita kita harus selalu didengarkan. Itu adalah fase dimana kita sedang suka terhadapa orang,tapi hanya sebatas “suka” dan tidak lebih. Sedangkan sayang bisa dilihat dari 2 sisi yaitu positif dan negatif. Negatif nya adalah ketika kita tidak bisa melihat orang yang kita suka dengan orang lain dan postifnya hanya sebatas kita sadar kita sudah masuk ke fase sayang kepada orang itu. Benarkan, sayang itu sedikit menyebalkan :D hehehe. Dilain isi, Sayang identik dengan kata “selalu”,why ? Karena sayang kepada orang membuat kita selalu ingin menjaganya, selalu ingin mengusap air matanya dan selalu ingin memberikan yang terbaik kapada orang yang kita sayangi. Untuk hal ini yang membuat saya benar-benar yakin ketika sayang itu adalah hal yang sangat menyebalkan adalah ketika kita sayang kepada orang dan yang nantinya ada kata-kata “selalu” di dalamnya, kita terkadang lupa untuk sayang kepada diri kita sendiri alias mendzalimi diri dengan terlalu sering dan selalu memikirkan orang lain padahal kita sendiri sedang sakit dan menderita selama proses itu. Disini bukan maksud untuk menyalahkan salah satu pihak, melainkan saya ingin berkata BODOH dengan orang yang melakukan hal tersebut mau itu cewek ataupun cowok, yang pasti kita harus tenang karena disemua penderitaan pasti ada rasa senang walaupun perasaan itu berada di ujung kuku :) Jadi tetap tenang buat para penderita dibumi ini dan termasuk yang membaca dan lagi tersenyum :). Lalu kenpa cinta berada di tengah-tengah keduanya ? Bingung ? Mau tau aja atau mau tau banget ??
....teruskan... ?? ahh lamaaak


Fase-fase sampai pada tahap cinta adalah ketika kita harus bermunafik ria karena kita harus menyayangi orang itu, kita harus menerima orang itu apa ada nya, dan kita harus menerima orang yang kita sayang dekat dengan orang lain. Sebentar, jangan disalah artikan dulu perkataan saya, maksutya dengan orang lain itu adalah dengan sahabatnya sendiri, yaaap SAHABAT nya atau orang-orang yang dia temui terlebih dulu daripada kita. Terus diamana bermunafik ria nya ? | masih belum terlihat ?? | Belum tuh… | Gini deh, coba kita liat poin pertama “kita harus menyayangi orang itu” ini masih benar dan belum terlihat kemunafikan, tetapi coba kita lihat di poin kedua “kita harus menerima orang itu apa ada nya” perkataan tersebut adalah perkataan munafik KW 1 , soalnya pada kenyataan yang ada kita hanya menerima orang itu apa ada nya hanya di awal aja ketika diakhir itu pasti berubah alias tergantung dengan kesabaran kita ketika memang orang itu tidak cocok. Maka dari itu saya masih berkata ini munafik KW 1 soalnya poin ini masih kondisional dan tidak selalu terjadi, yaa walaupun realitanya bermunafik ria di akhir. Di poin yang ketiga lah yang benar-benar munafik dan bisa saya katakana munafik original; “kita harus menerima orang yang kita sayang dekat dengan orang lain” perkataan ini yang sangat membuat kita terlihat munafik dikalangan orang-orang terdekat kita. Why ? Karena dikondisi ini kita dihadapkan banyak pilihan yang pada intinya menjadi sebuah sikap yaitu munafik, banyak pilihan itu maksutnya ketika kita meliha orang yang kita sayang dekat dengan orang lain kita bisa memilih untuk diam, memilih tenang, dan memilih untuk cerita kedapa teman dekatnya. Intinya menjadi sebuah sikap yang munafik adalah; poin pertama sih jelas ketika kita memilih diam itu munafik, poin kedua itu benar-benar munafik dan terlihat sekali, karena ketika kita berkata”tenang”  kita pun masih mencari teman untuk berbagi cerita. Kenapa saya bilang munafik ?  Soalnya yaa kalau memang sudah tenang tidak akan ada pilihan ketiga yaitu mencari teman untuk berbagi cerita, dan ketika itu terjadi berarti memang kita sedang bermunafik ria di fase ini. Poin yang ketiga berbeda dengan yang kedua itu jelas dan hanya berbeda ketika poin kedua itu benar-benar munafik dan terlihat sedangkan poin ketiga sangat munafik dan tidak terlihat. Bingung kenapa tidak terlihat ? Jadi gini, ketika kita cerita dengan teman dekat, kita memang belum bermunafik ria karena masih kita yang berbicara tetapi ketika teman kita memberikan saran, kita seakan-akan tidak ingin mendengar nya dan langsung memotong dengan kata-kata positif dan menjadi andalan yaitu ”sudahlah,mungkin cuma teman biasa” Terlihat munafik tidak ?? JELAS TIDAK ! soalnya dia baru bermunafik ria ketika dia sampai dirumah dan sedang berbaring ditempat tidurnya. Dia seperti orang yang tidak bisa menerima kenyataan sampai-sampai berguling-guling ditempat tidurnya dan melakukan hal-hal yang tidak wajar karena itu sudah pukul 12 malam, benar-benar hal yang paling konyol dan sangat bodoh. Kenapa tadi sok berpositif thinking ?? Malu ? Mendzalimi diri sendiri itu tidak baik :)

Sebentar, daritadi kenapa tidak ada kata-kata bahagia ?? Padahal kata-kata bahagia itu paling mudah untuk kita kaji dan sadari. Jawaban nya simple; bahagia adalah hasil dari ketiga kata yaitu suka,sayang, dan cinta. Banyak orang bilang bahagia itu sederhana seperti anak muda yang membawa duit lebih karena takut duitnya tidak cukup untuk membeli tempe goreng, saat dibayar ternyata duit anak muda itu sisa banyak dan dia bahagia. Tetapi buat saya bahagia tidak sesederhana itu, yang benar adalah “soal nya mudah tetapi jawaban nya susah” maksutnya adalah “bahagia itu memang sederhana, tetapi prosesnya yang susah”. Di fase-fase Suka, sayang, dan cinta memiliki kesakitan nya masing-masing , tinggal gimana cara kita menyikapi nya agar kita tetap bahagia. Hidup Cuma sekali teman, jangan biarkan hal-hal yang sepele dan tidak sepadan dengan hidup kita merenggut kebahagian kita :)
 

Comments

Popular posts from this blog

#2

Hidup itu harus kita pelajarin sendiri, katakan bab mengeluh yang kita ambil dari sebuah penganalogian seorang mahasiwa ketika mengeluh kepada dosen yang seenaknya sendiri ketika mengajar, maksutnya dosen yang sering kali tidak jelas memberikan ilmu nya tetapi hanya dan selalu memberikan perintah. Sebenarnya kalau kita mau berfikir luas layaknya mahasiwa, kita tidak akan mengeluh, justru sebaliknya. Bukan nya menyalahkan tapi coba kita berfikir, ketika kita duduk dibangku sekolah dasar, memang guru dituntut untuk membuat kita paham dengan pelajaran yang ada di sekolah dan mengingatkan kita untuk belajar tapi ingat ketika mahasiwa bukan mekanisme seperti itu yang sebenarnya dosen   berikan ke mahasiswa nya melainkan mekanisme yang membuat kita untuk belajar sendiri, jangan apa-apa kita diberi tahu dengan mudah dan selalu di ingatkan. Mekanisme seperti ini yang terkadang dianggap sebelah mata oleh para mahasiswa dan sebenarnya mekanisme inilah yang membuat kita bisa menjadi orang yang d

#1

YOUR PERSPECTIVE! Setiap orang selalu dikasih pasangan yang telah dipersiapkan untuknya kelak ketika dia sudah siap untuk semua itu, yaitu perasaan yang dimana nantinya akan terombang-ambing karena sebuah keadaan yang belum pernah dijalani sebelumnya walaupun sebelumnya juga kita sudah memiliki banyak pengalaman dengan naik turun nya situasi saat kita merasakan hal tersebut,dan perasaan itu yang disebut cinta. Orang yang merasakan jatuh cinta itu tidak sekedar merasakan senang atau susah, tapi benar-benar banyak rasa di dalamnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu tetapi cukup dirasakan sendiri,karena menurut saya “lebih berasa dirasakan sendiri daripada hanya mendengar cerita orang lain”. Beberapa orang juga ada yang memandang itu hanya sekilas dan terlalu menganggap remeh yang namanya CINTA padahal menurut saya cinta itu hal yang paling sensitive alias riskan alias rumit alias ribet alias bikin galau,benarkan ?? :D, ibarat kata; “jangan bermain pisau kalau tidak siap