Skip to main content

#2

Hidup itu harus kita pelajarin sendiri, katakan bab mengeluh yang kita ambil dari sebuah penganalogian seorang mahasiwa ketika mengeluh kepada dosen yang seenaknya sendiri ketika mengajar, maksutnya dosen yang sering kali tidak jelas memberikan ilmu nya tetapi hanya dan selalu memberikan perintah. Sebenarnya kalau kita mau berfikir luas layaknya mahasiwa, kita tidak akan mengeluh, justru sebaliknya. Bukan nya menyalahkan tapi coba kita berfikir, ketika kita duduk dibangku sekolah dasar, memang guru dituntut untuk membuat kita paham dengan pelajaran yang ada di sekolah dan mengingatkan kita untuk belajar tapi ingat ketika mahasiwa bukan mekanisme seperti itu yang sebenarnya dosen  berikan ke mahasiswa nya melainkan mekanisme yang membuat kita untuk belajar sendiri, jangan apa-apa kita diberi tahu dengan mudah dan selalu di ingatkan. Mekanisme seperti ini yang terkadang dianggap sebelah mata oleh para mahasiswa dan sebenarnya mekanisme inilah yang membuat kita bisa menjadi orang yang dapat menyelesaikan masalah kita sendiri. Karena belajar tidak hanya dari sekolah saja,yaa walaupun dasar-dasar tersebut yang semula diambil dari sekolah dan dasar-dasar itulah yang mengajarkan kita untuk belajar sendiri, nantinya dengan kebiasaan belajar sendiri dan membuat kita menjadi paham sesuatu dengan sendirinya, kita jadi bisa melewati masalah dalam hidup dengan mencari jalan keluar sendiri tanpa bantuan dari orang lain, yang pada hakekatnya sudah kita lakukan sejak dulu, dulu sekali, ketika kita terlahir sendiri saat keluar dari kandungan ibu dan anak kembar pun sebenarnya  mereka terlahir satu per satu tidak bersamaan. Ketika semua orang bisa melakukan hal tersebut kata-kata mainstream seperti “hadapi dengan senyuman” tidak menjadi kata-kata sampah yang dijadikan sebatas motivasi untuk diri masing-masing tapi nol besar pada prakteknya,alangkah indahnya jika semua orang di dunia ini benar-benar bisa menafsir dan mempraktekkan kata-kata “hadapi dengan senyuman” dengan benar, ya walaupun terkadang masalah yang kita temui itu adalah kita tidak bisa mendapatkan apa yang kita ingin kan tetapi setidaknya kita mendapatkan pelajaran yang kita butuhkan.
Lupakan, kita sudah melenceng dari kata mengeluh… Jadi, kenapa orang mesti mengeluh kalau dia susah mendapatkan cintanya, ditolak, menunggu jawaban yang tidak pasti, atau di PHP alias pemberian harapan palsu ? Coba kita kembali keungkapan “jangan bermain pisau kalau tidak siap tergores”, kalau memang jatuh cinta dan ingin mendapatkan cintanya yaaa siap dengan resiko yang, jangan jadi orang yang mau enaknya aja. Semua tindakan yang kita ambil pun beresiko tapi kita bisa memilih resiko mana yang paling kecil alias kita sanggup dengan resiko yang kita terima dan jangan dijadikan kesempatan untuk galau. Galau itu luas, jangan dibuat seakan-akan galau itu hanya pengganti kata-kata ketika hati remuk. Coba deh berfikir luas lagi, sebenernya yang menentukan segalanya termasuk cinta itu diri kita sendiri selain yang kuasa-Nya ? Paham ?? Perlakuan yang keluar dari diri kita itu tidak luput dari yang namanya sugesti apalagi kalau perilaku yang kita ingin kan akan merucut lagi ke sugesti dan keinginan. Jadi, ketika hati remuk kenapa kita tidak bersugesti dan menginginkan untuk tersenyum ? Kenapa harus galau yang keluar ?? Emmmm.. Apa mungkin naluri dari diri sendiri atau perasaan kita sendiri yang merncanakan itu semua tanpa perijinan dan sepengetahuan kita ??  Jelas tidak, Kalau bukan diri sendiri terus siapa lagi yang bisa mengontrol diri kita sendiri, semua tindakan yang kita lakukan pasti sudah terfikir terlebih dahulu tetapi itu tidak akan terjadi kalau kalian orang gila alias orang yang dianggap tidak memilik akal atau pemikiran.
Suatu saat nanti jika kita sudah memiliki usia yang sudah dikatakan layak untuk berkeluarga, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan yaitu kenali diri kita terlebih dahulu sebelum kita mendapatkan orang yang akan mendampingi kita sehidup semati; dengan prasyarat kita benar-benar bersugesti dan menginginkan hal tersebut.

Comments

Popular posts from this blog

#3

Suka, Sayang, Cinta, dan BAHAGIA ! Kebanyakan orang bisa dikatakan selalu salah menafsirkan dan memaknai beberapa kata yang akhirnya menimbulkan sebuah masalah yang nantinya dilemparkan ke orang lain, padahal itu kesalahan sendiri. Beberapa kata tersebut adalah suka,sayang,cinta dan bahagia. Kata-kata inilah yang banyak menimbulkan masalah di hidup kita walaupun presentase nya cukup kecil dan bisa dikatakan ini bukan masalah yang serius, tetapi ketika kita melihat realita justru kebanyakan orang lebih memilih untuk memusingkan hal ini daripada mereka dibuat pusing oleh ujian mereka, bahkan ketika masalah lain adalah urusan hidup dan mati, masih saja ada beberapa orang yang memilih hal-hal tersebut untuk dipusingkan, sungguh perbuatan yang sangat konyol alias tidak masuk akal. Maka dari itu saya bisa berkata bahwa ini terkadang menjadi masalah serius ketika orang-orang masih salah menafsirkan apa itu suka,sayang,cinta,dan bahagia. Gimana ? Kurang setuju ? Sekarang coba ki

#1

YOUR PERSPECTIVE! Setiap orang selalu dikasih pasangan yang telah dipersiapkan untuknya kelak ketika dia sudah siap untuk semua itu, yaitu perasaan yang dimana nantinya akan terombang-ambing karena sebuah keadaan yang belum pernah dijalani sebelumnya walaupun sebelumnya juga kita sudah memiliki banyak pengalaman dengan naik turun nya situasi saat kita merasakan hal tersebut,dan perasaan itu yang disebut cinta. Orang yang merasakan jatuh cinta itu tidak sekedar merasakan senang atau susah, tapi benar-benar banyak rasa di dalamnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu tetapi cukup dirasakan sendiri,karena menurut saya “lebih berasa dirasakan sendiri daripada hanya mendengar cerita orang lain”. Beberapa orang juga ada yang memandang itu hanya sekilas dan terlalu menganggap remeh yang namanya CINTA padahal menurut saya cinta itu hal yang paling sensitive alias riskan alias rumit alias ribet alias bikin galau,benarkan ?? :D, ibarat kata; “jangan bermain pisau kalau tidak siap